kompos isinya bisa bervariasi, asalkan bahan kompos yang kita masukkan memiliki sifat bisa diurai dengan cepat,.. kenapa tidak?
1. Sampah dapur, sisa memasak -> daripada menambah sampah kota, jadi polusi dan racun.
2. Potongan dahan atau ranting dari halaman rumah, ..ummn dari tetangga juga boleh :p
3. Kalau ada pupuk kandang *i dont bother with this, tapi saat paling tepat kalo mau tambahin pupuk kandang mungkin pas saat Qurban :D
4. Bon tagihan kartu kredit, struk belanja, -> Bahan kompos favorit-ku, lebih baik di kompos daripada ngingetin ama tagihan :p
5. kuku,.. hmmnn,.. yaa kenapa enggak?
6. Tissue,.. asal gak bekas buat lap cat, tinta atau thinner, alcohol -> nanti ekosistem kompos-nya bisa tewas semua..
Showing posts with label kompos. Show all posts
Showing posts with label kompos. Show all posts
Tuesday, June 29, 2010
Komposisi kompos
kompos-robic
Ada dua macam ekosistem yang mungkin terjadi saat bikin kompos,..
1. aerobic (dengan udara)
Proses penguraian kompos aerobic membutuhkan udara karenanya seminggu hingga dua minggu sekali agar ekosistem kompos tetap aerobic kompos harus di balik balik,.. sehingga udara segar bisa masuk ke bagian kompos yg dalam dan juga menggantikan udara yang terpakai pada saat penguraian kompos. hasil kompos yang dihasilkan pun baunya enak,.. kalo komposnya sisa makan jeruk,..baunya kaya jeruk (yess, rili, kompos dirumah ada yg wangi jeruk) atau at least baunya seperti bau rumput basah (aku suka bau tanah setelah hujan). Namun apabila kompos tidak dibalik untuk menggantikan udaranya, ekosistem aerobic yang ada dapat mati sehingga digantikan oleh ekosistem yang anaerobic..
2. anaerobic (tanpa udara)
Walau bagaimana mereka bisa bekerja tanpa udara, I dunno.. I kinda think its freaky.. bukannya membeda2kan makhluk Tuhan, tapi I have a bad feeling about them,.. lagipula siapa yang mau bekerja bersama makhluk kecil yang hidup di tempat yang gelap dan tak berudara, sehingga mengeluarkan bau yang tak sedap,.. itulah yang terjadi pada saat proses penguraian bersifat anaerobic, dan hasil komposnya pun juga bau. Walau tetap merupakan kompos yang baik untuk tanaman -mungkin karena pohon gak punya hidung, blllaaaghhhh…
anyway, karena tanah dirumah terbatas jadi beberapa pot dan tong diberdayakan untuk kompos,.. Sehingga ekosistem kompos harus aerobic kalau tidak di rumah bisa kebau-an dan komposnya bisa dibuang ama nyokap. Jadi karena hi-maintainance nya makhluk-makhluk aerobic ini,.. membuat akupun jadi aerobic nyangkul tanah seminggu sekali.. gak papalah olah raga :p
1. aerobic (dengan udara)
Proses penguraian kompos aerobic membutuhkan udara karenanya seminggu hingga dua minggu sekali agar ekosistem kompos tetap aerobic kompos harus di balik balik,.. sehingga udara segar bisa masuk ke bagian kompos yg dalam dan juga menggantikan udara yang terpakai pada saat penguraian kompos. hasil kompos yang dihasilkan pun baunya enak,.. kalo komposnya sisa makan jeruk,..baunya kaya jeruk (yess, rili, kompos dirumah ada yg wangi jeruk) atau at least baunya seperti bau rumput basah (aku suka bau tanah setelah hujan). Namun apabila kompos tidak dibalik untuk menggantikan udaranya, ekosistem aerobic yang ada dapat mati sehingga digantikan oleh ekosistem yang anaerobic..
2. anaerobic (tanpa udara)
Walau bagaimana mereka bisa bekerja tanpa udara, I dunno.. I kinda think its freaky.. bukannya membeda2kan makhluk Tuhan, tapi I have a bad feeling about them,.. lagipula siapa yang mau bekerja bersama makhluk kecil yang hidup di tempat yang gelap dan tak berudara, sehingga mengeluarkan bau yang tak sedap,.. itulah yang terjadi pada saat proses penguraian bersifat anaerobic, dan hasil komposnya pun juga bau. Walau tetap merupakan kompos yang baik untuk tanaman -mungkin karena pohon gak punya hidung, blllaaaghhhh…
anyway, karena tanah dirumah terbatas jadi beberapa pot dan tong diberdayakan untuk kompos,.. Sehingga ekosistem kompos harus aerobic kalau tidak di rumah bisa kebau-an dan komposnya bisa dibuang ama nyokap. Jadi karena hi-maintainance nya makhluk-makhluk aerobic ini,.. membuat akupun jadi aerobic nyangkul tanah seminggu sekali.. gak papalah olah raga :p
Ada apa dengan kompos?
Sebelum bisa bikin kompos tanya2 dulu, gimana caranya, dan walau dulu sekolah disuruh ngafalin cara bikin kompos, tapi sekarang udah gak ada satupun yang nempel,.. taunya cuma it can be done,.. tapi how ? I don’t know.. Tanya ama mama, papa,.. jawabannya cuma
“yaa ditumpuk aja di luar!”
“itu bisa kalo punya pekarangan luas,..”
“mau bikin dimana?”
Tanya ama sepupu yang masih duduk dibangku sekolah,.. mereka menatap bingung dengan pop quiz dadakan saat arisan keluarga, kemudian pelan2 menjauh…
Akhirnya googling di internet,.. dan jawabannya,.. its soo noble to compost! dan mudah! dan cara sempurna untuk mencintai negara, saudara sebangsa dan tanah air.. why?... karena:
1. Kompos bisa mengurangi jumlah sampah kota. karena sampah yang kita buang setiap harinya 1/3nya adalah sampah dapur, sehingga kalo sampah dapur itu kita jadikan kompos, sampah kota berkurang, gak ribut soal tempat penampungan sampah baru. Lagipula kasian kan saudara sebangsa kita yang daerah tinggalnya ditunjuk jadi tempat penampungan sampah.
2. Bikin kompos berarti mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna, yaitu pupuk, yang sehat buat tanaman kita, lingkungan dan juga ekosistem, dan tanah air Indonesia raya.
3. Tanah yang diberi pupuk kompos bisa menyerap air lebih baik,.. dan secara lahan di Jakarta terbatas,.. kebayang nggak kalo setiap jengkal tanah di Jakarta meresap air dengan baik,.. air hujan masuk ke tanah lebih banyak,.. sehingga menggantikan air tanah dan mungkin gak banjir lagi.. (teori aku sii,.. berdasarkan kesimpulan dr sana sini :p tapi worth a try, I think..)
4. Kalau sebelum di tanam sisa2 sayurannya dicuci dulu, untuk hilangkan pestisida dan lain2,.. komposnya bisa agak organik. Aku di rumah bikin satu yang khusus buangan sayur organik dan juga biji buah yang logikanya lebih terlindung dari pestisida,.. yang rencananya nanti buat tanaman buah dan apotik hidup dirumah. sedang satu lagi untuk yang sisa2 sayur yang bukan organik walau sudah tercuci,.. rencananya untuk tanaman hias yang tidak dikonsumsi buah, bunga ataupun daunnya.
why didn't i know this before?
“yaa ditumpuk aja di luar!”
“itu bisa kalo punya pekarangan luas,..”
“mau bikin dimana?”
Tanya ama sepupu yang masih duduk dibangku sekolah,.. mereka menatap bingung dengan pop quiz dadakan saat arisan keluarga, kemudian pelan2 menjauh…
Akhirnya googling di internet,.. dan jawabannya,.. its soo noble to compost! dan mudah! dan cara sempurna untuk mencintai negara, saudara sebangsa dan tanah air.. why?... karena:
1. Kompos bisa mengurangi jumlah sampah kota. karena sampah yang kita buang setiap harinya 1/3nya adalah sampah dapur, sehingga kalo sampah dapur itu kita jadikan kompos, sampah kota berkurang, gak ribut soal tempat penampungan sampah baru. Lagipula kasian kan saudara sebangsa kita yang daerah tinggalnya ditunjuk jadi tempat penampungan sampah.
2. Bikin kompos berarti mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang berguna, yaitu pupuk, yang sehat buat tanaman kita, lingkungan dan juga ekosistem, dan tanah air Indonesia raya.
3. Tanah yang diberi pupuk kompos bisa menyerap air lebih baik,.. dan secara lahan di Jakarta terbatas,.. kebayang nggak kalo setiap jengkal tanah di Jakarta meresap air dengan baik,.. air hujan masuk ke tanah lebih banyak,.. sehingga menggantikan air tanah dan mungkin gak banjir lagi.. (teori aku sii,.. berdasarkan kesimpulan dr sana sini :p tapi worth a try, I think..)
4. Kalau sebelum di tanam sisa2 sayurannya dicuci dulu, untuk hilangkan pestisida dan lain2,.. komposnya bisa agak organik. Aku di rumah bikin satu yang khusus buangan sayur organik dan juga biji buah yang logikanya lebih terlindung dari pestisida,.. yang rencananya nanti buat tanaman buah dan apotik hidup dirumah. sedang satu lagi untuk yang sisa2 sayur yang bukan organik walau sudah tercuci,.. rencananya untuk tanaman hias yang tidak dikonsumsi buah, bunga ataupun daunnya.
why didn't i know this before?
daur dapur organik
Karena belinya sayur organik yang lumayan nguras kantong, jadi gak rela ada sayur sebatangpun yang terbuang, akhirnya mulai mencari2 cara untuk memanfaatkan sisa2 batang, kulit dan akar sayur yang terbuang,.. setelah brainstorm dan googlestorm this is what I've got:
1. kaldu sayuran → untuk bikin sup *recommended by Martha stewart lho!! (cara ini ditolak ama mama yang jadi kepala koki dirumah, dengan alasan tak sanggup)
2. JUICE IT! batang-batang sayuran hijau yang di buang di juice lalu saring, harusnya kaya vitamin! Baru ide, blom pernah coba :p nanti aku update lagi, if I ever really try it!
3. KOMPOS → kembalikan ke alam, kembalikan ke mother nature,.. I like this one, dengan logika pada suatu saat nanti aku bisa panen kompos organik untuk akhirnya bisa menanam sendiri apotik hidup organik dirumah! Lalu menurunkan biaya beli sayur organik. YAYYY!! It’s a full cycle of working with nature,.. if I feed mother nature, she will feed me :D I really like the concept
1. kaldu sayuran → untuk bikin sup *recommended by Martha stewart lho!! (cara ini ditolak ama mama yang jadi kepala koki dirumah, dengan alasan tak sanggup)
2. JUICE IT! batang-batang sayuran hijau yang di buang di juice lalu saring, harusnya kaya vitamin! Baru ide, blom pernah coba :p nanti aku update lagi, if I ever really try it!
3. KOMPOS → kembalikan ke alam, kembalikan ke mother nature,.. I like this one, dengan logika pada suatu saat nanti aku bisa panen kompos organik untuk akhirnya bisa menanam sendiri apotik hidup organik dirumah! Lalu menurunkan biaya beli sayur organik. YAYYY!! It’s a full cycle of working with nature,.. if I feed mother nature, she will feed me :D I really like the concept
Subscribe to:
Posts (Atom)